Penjara Suci

Pesantrenku yang dulu sejuk, nyaman, indah dan asri, kini tinggal kenangan... manis, asam, asin, pahit, mengingatkanku pada semangkok rujak buah yang nyaris setiap hari kusantap disana. Ya...! gerobak kuning itu sering kulihat terparkir dibawah pohon mangga. Kecil... namun lebih menarik dari pada gerobak es dawet yg berwarna putih itu. Aku rindu suasana yang penuh canda-tawa nan islami ketika itu...meski terkadang bosan dan suntuk melihat tingginya pagar pembatas di sekelilingku. Bangunan kunonya lebih memberikan banyak kenangan dan kenyamanan, dibanding gubuk modern dua lantai yang konon banyak digerogoti oleh rayap-rayap pembangun... kehadiran kamar makan ala prancis pun masih belum mampu membayar kerusakan lingkungan 'astra'ku. Hanya masjid dengan perpustakaan bawah tanahnya, sedikit menambah wibawa tempat dimana aku tinggal dan belajar. ya...! Sebuah bangunan yang berdiri tegak didepan taman makam pahlawan itulah rumah dan syurgaku. Di situlah aku dibimbing dan diajarkan ilmu-ilmu Allah oleh para asatidz kami. Para asatidz... jasamu sungguh tak ternilai mahalnya... ketulusanmu dalam mendidik kami, merupakan kesan terindah kami... bangun dan lebih majukan pesantren kita! jazaakumullah khairan katsira...